Kamis, Juni 14, 2018

Ceritanya...

Siang itu, aku beranjak turun dari sebuah transportasi umum sambil menggenggam sampah bungkus permenku. 
Aku bersama dengan temanku kali ini. 
Dia turun duluan, setelah itu baru aku mengikutinya. 
Dia juga menggenggam  sampah bungkus permen miliknya. 
Di tempat kita turun, tidak jauh dari situ, padahal ada sebuah tong sampah. 
Awalnya aku malah berniat untuk membuang sampah bungkus permen tersebut sembarangan, namun aku melihat temanku menyimpan bungkus permen miliknya ke dalam tong sampah. 
Seketika, aku merasa malu kepada diriku sendiri karena memiliki niat seperti itu.
Hatiku berkata bahwa aku harus mengikuti langkah temanku. 
Akhirnya kuikuti kata hatiku, kuurungkan niatku untuk membuang sampah sembarangan. 
Ku ikuti langkah temanku untuk menyimpan sampah bungkus permenku ke dalam tong sampah juga.
Saat itu juga, aku berjanji untuk tidak membuang sampah sembarangan. 
Jadi, jika aku sedang di suatu tempat yang mana aku tidak bisa menemukan tong sampah maka aku akan menyimpan sampahku sementara, di dalam tasku. 
Ketika aku menemukan tong sampah barulah aku menyimpan sampahku ke dalamnya. 


--FIAR--

Teman Inspiratif (Dongeng Inspiratif)

Suatu sore, di sebuah pantai ada dua remaja yang sedang menikmati indahnya pemandangan di pantai. Mereka sedang berjalan-jalan mengelilingi pantai sambil berbincang-bincang.
Dido : "Wah indah sekali ya pemandangan di pantai ini. Airnya juga jernih, jadi kita bisa lihat dasarnya. Ahhhh, tenang rasanya."
Dodi : (berhenti kemudian memandang jauh ke arah laut yang luas ) "Iya Do....maka dari itu kita harus menjaga keindahan ini."
Dido : "Menjaganya?" (menatap ke arah Dodi)
Dodi : "Iya. Kamu tau nggak?"
Dido : "Nggak tau. Hehe" (dengan polosnya)
Dodi : "Iya ini makanya aku mau kasih tau. Nih, beberapa waktu lalu aku membaca sebuah informasi di media sosial mengenai sampah yang banyak di beberapa tepi pantai dan ada  juga mengenai seekor paus yang mati karena memakan sampah plastik loh.Rasanya begitu sedih saat membacanya."
Dido : "Iyakah? Berarti kita harus melakukan sesuatu dong. Menurutmu, apakah ada cara agar kita bisa mencegah hal itu terjadi lagi?"
Dodi : "Ada Do. Caranya yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan."
Dido : "Iya itu pasti. Lalu apakah ada cara lain?"
Dodi : "Ada." (menatap Dido) "Kita bisa memulainya dari diet kantong plastik misalnya."
Dido : "Diet kantong plastik? Bagaimana caranya?"
Dodi : "Yaa, misalnya kamu pulang sekolah terus mampir ke minimarket untuk membeli beberapa barang dan menurut perkiraanmu barang-barang tersebut bisa masuk semuanya ke dalam tasmu maka kamu tidak usah menggunakan kantong plastik untuk menyimpan barang-barangmu. Nah, dengan cara itu maka penggunaan kantong plastik dapat berkurang."
Dido : "Oh, ok ok ok. Lalu jika barangnya banyak bagaimana?"
Dodi : "Kamu bisa membawa tas yang lebih besar :) atau kantong kertas atau apapun itu selain kantong plastik. Yang penting bisa dijadikan tempat barang-barang yang kamu beli."
Dido : "Lalu, bagaimana dengan plastik-plastik yang digunakan untuk membungkus snack atau makanan lainnya?"
Dodi : "Nah, kalau untuk yang itu kamu bisa membuatnya menjadi kerajinan atau mendaur ulangnya atau yang lebih mudah kamu bisa membuatnya menjadi ecobrick."
Dido : "Ecobrick?"
Dodi : "Iya, ecobrick. Kamu cukup menaruh sampah-sampah plastik tersebut ke dalam botol plastik hingga botol tersebut terisi penuh dengan sampah-sampah plastik. Mudahkan?"
Dido : "Lalu, setelah terisi penuh diapakan botol-botol tersebut?"
Dodi : "Kamu bisa menyusunnya menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya meja, kursi, dan lainnya. Banyak kok contohnya di internet. Kamu bisa mencarinya."
Dido : "Wah, ok ok. Aku akan mencobanya."
Dodi : "Iya Do. Harus dong. Agar keindahan pantai yang sekarang sedang kita nikmati, bisa pula dinikmati di kehidupan yang akan datang. :)"
Dido : "Iyaaa. Teman-teman yang membaca dongeng ini juga harus mencobanya yaa :D. Walau hanya kebaikan kecil tapi bisa bermanfaat banyak untuk kehidupan kita dan kehidupan mendatang."
Dodi : "Iya betul itu. Jika itu kebaikan maka mulailah dari sekarang, kalau gak sekarang kapan lagi? Kan kita hidup hanya sebentar saja. Jadi, jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain."
Dido : "Iya Kaka Dodi. Ngomong-ngomong, udah mau maghrib nih. Yuk, kita pulang."
Dodi : "Ok, ayo Do."


--FIAR--