Kamis, November 25, 2021

Zeowaste Lifestyle

    Saya kenal zerowaste lifestyle dari akun IG yang membawa tema zerowaste lifestyle. Awalnya itu saya sedang mencari info mengenai ecobrick. Biasanya kalau kita mencari tau topik A di pencarian IG maka nantinya yang akan sering muncul di pencarian adalah topik A. Topik yang saya cari ini mengenai cara mengurangi sampah, cara mengolah sampah agar tidak tertimbun begitu saja. Berdasarkan hasil pencarian, saya mempelajari bahwa kita dapat mengurangi sampah yang kita hasilkan dengan cara memulai hidup minim sampah (zerowaste lifestyle).

    Zerowaste lifestyle yang saya lakukan awal awal adalah dengan menolak penggunaan plastik sekali pakai. Saya menggantinya dengan tas-tas kain yang saya punya di rumah. Saya juga biasanya langsung memasukkan barang-barang yang saya beli ke dalam tas yang saya bawa jika barang yang dibeli tidak banyak. Ya, walaupun kadang masih suka plastik sekali pakai juga kalau lagi tidak membawa tas kain. Tapi, saya merasa bangga karena bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

    Informasi mengenai zerowaste lifestyle pun semakin banyak saya dapatkan. Mulai dari informasi di akun-akun instagram yang membawa tema zerowaste lifestyle ataupun webinar-webinar online yang saya ikuti. Akhirnya langkah zerowaste lifestyle yang saya mulai pun bertambah dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik dan penggunaan botol air mineral sekali pakai. Saya mulai belajar membawa botol minum sendiri dan juga membawa sedotan sendiri ketika membeli minuman di kafe atau tempat makan. Karena biasanya saya suka membeli air mineral di luar karena merasa berat membawa minuman dari rumah. Saya pikir ya itu baik-baik saja, kan botolnya bisa di daur ulang. Memang benar bisa di daur ulang botolnya tapi setelah saya mendapatkan informasi mengenai sampah ternyata biaya yang dikeluarkan untuk daur ulang juga lumayan. Selain itu, tidak semua sampah yang dihasilkan di daur ulang bahkan seringnya hanya berpindah tempat saja. Sehingga menimbulkan timbulan sampah atau juga menumpuk di saluran-saluran air.

    Sampah-sampah yang berada di selokan, sungai, ataupun laut bisa membahayakan makhluk hidup baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan yang ada disana. Sedih rasanya ketika faktanya apa yang saya lakukan juga bisa membahayakan hidup makhluk hidup di sekitar. Jadi, saya memutuskan untuk peka dalam hal mengurangi sampah yang saya hasilkan. Saya juga mulai membagikan informasi-informasi mengenai zerowaste lifestyle di akun media sosial saya agar informasi yang baik ini tidak hanya berhenti di saya.